Arsip Kategori: TANYA JAWAB

PETUNJUK DAN TANYA JAWAB GERAKAN 200 PEMIMPIN ROHANI

  • GERAKAN ROHANI YANG SECARA KHUSUS DITUJUKAN KEPADA PARA PEMIMPIN ROHANI yang ada di seluruh Indonesia tanpa memandang dari aliran atau denominasi gereja mana pun. Bagi para pemimpin yang terbeban untuk ikut ambil bagian dalam gerakan rohani ini dapat segera memberikan data dirinya (Nama, nama gereja atau pelayanan, jabatan, kota, akun FB, Pin BB (kalau ada), email, no. HP) langsung kepada kontak kami:

    Peter
    FB : Peter Bambang Kustiono
    PIN BB: 52951880 atas nama Peter B.
    Telp: 081330586433

    Didit
    FB : Didit Irawan (Worship Center Indonesia)
                                                                                                                   

  • NB: Jika invite PIN BB kami belum/ gagal diterima mohon invite ulang sampai kami terima (pasti kami terima). Terima kasih Tuhan memberkati.
  • Syarat utama bagi para pemimpin rohani yang mau berkomitmen dan bergabung dalam gerakan rohani ini adalah bersedia merendahkan diri untuk bertobat, mencari kehendak Tuhan, berdoa bagi pemulihan Indonesia dan bekerja sama dengan kami untuk mengikuti setiap strategi yang Tuhan sampaikan.
  • Kriteria 200 pemimpin rohani: pemimpin yang mempunyai pengaruh cukup luas, mis. pemimpin sekolah minggu, remaja, kaum muda, kaum ibu, kaum bapak, pemimpin persekutuan doa, pemimpin organisasi rohani kristen, pemimpin gereja atau gembala, wakil gembala, pemimpin divisi, penatua, majelis, pembina dan yang setingkat lainnya.
  • Bagi Bpk/Ibu/Sdr/Sdri. yang BUKAN PEMIMPIN ROHANI tetapi rindu untuk ambil bagian dalam pemulihan atas Indonesia bisa ikut dalam gerakan rohani ini dengan cara MENYEBARLUASKAN PESAN NUBUATAN INI KEPADA SELURUH PEMIMPIN ROHANI YANG ADA DI INDONESIA DAN BERDOA BAGI PEMULIHAN INDONESIA.
  • Bagi Bpk/Ibu/Sdr/Sdri. yang mengetahui nama pemimpin yang mau berkomitmen untuk gerakan rohani ini segera berikan datanya kepada kami untuk kami tindaklanjuti.
  • Tujuan dari gerakan rohani ini adalah untuk pemulihan bangsa Indonesia bukan untuk dukung mendukung capres tertentu.
  • Setiap strategi atau cara-caranya kami terima melalui profetik dari hasil doa yang SUDAH MELEWATI PROSES PENGUJIAN dan akan disampaikan kepada seluruh pemimpin yang sudah berkomitmen bergabung dalam gerakan ini.
  • Ini bukan sebuah gerakan doa yang diadakan serentak atau secara bersama-sama tetapi merupakan gerakan untuk suatu pemulihan atas Indonesia yang bergerak sesuai strategi dan cara-cara Tuhan yang dapat dikerjakan di rumah, gereja atau kota masing-masing untuk menghasilkan terobosan-terobosan rohani. Tetapi jika Tuhan mengijinkan atau menghendaki bukan tidak mungkin dapat diadakan acara-acara bersama.
  • Alasan mengapa hal ini ditujukan secara khusus hanya kepada para pemimpin rohani yang ada di Indonesia karena terkait krisis kepemimpinan yang ada di Indonesia dan melalui 200 pemimpin rohani inilah Tuhan akan berperkara dan mengadakan pemulihan atas Indonesia.  
  • Tidak akan dipungut biaya apapun dan tidak ada acara pertemuan bersama (untuk sementara ini) bagi para pemimpin rohani yang berkomitmen bergabung dalam gerakan rohani ini.

TANYA JAWAB

1.  Apakah ini komitmen untuk bergabung dengan Worship Center Ministries?

JAWAB :
 Ini bukan berkomitmen kepada suatu organisasi rohani tertentu tetapi komitmen kepada gerakan rohani dari Tuhan untuk mengadakan pemulihan atas Indonesia dengan mengikuti strategi atau langkah-langkah pimpinan-Nya yang diterima secara profetik melalui Worship Center Ministries.

2.      Apakah ini berarti nubuatan yang ada back door/ exit clause (suatu perjanjian yang bisa dibatalkan karena suatu kondisi tertentu)?

JAWAB :
Suatu nubuatan khususnya yang berbicara mengenai kemungkinan datangnya suatu penghukuman atas seseorang atau bangsa disampaikan selalu dengan maksud untuk mendorong dan serta membawa penerima pesan pada kesadaran akan perubahan hidup yang seringkali disebut pula sebagai pertobatan. Inilah yang terjadi pada peristiwa Yunus yang menyampaikan pesan nubuat kepada kota Niniwe bahwa 40 hari setelah pesan tersebut disampaikan maka kota itu akan ditunggangbalikkan. Pesan ini sesungguhnya bukan bermaksud mewartakan penghukuman, melainkan sebagai suatu peringatan (warning) bahwa yang obyek dari nubuatan tsb akan menanggung akibat dosa-dosa mereka jika mereka tidak bertobat dari tingkah langkah mereka yang jahat. Ini dibuktikan dengan kenyataan bahwa ketika kota itu bertobat dan mengaku dosa maka penghukuman tersebut tidak jadi dilaksanakan. Inilah yang tidak dipahami oleh Yunus, yang kemungkinan merasa malu dan terhina karena apa yang dinubuatkan melalui perkataannya ternyata tidak menjadi kenyataan.
Sesungguhnya justru merupakan sukacita yang besar apabila nubuatan yang mengandung penghukuman itu tidak terjadi. Hanya hamba-hamba Tuhan yang sombong dan mementingkan dirinya sendiri yang merasa senang nubuatan akan terjadinya suatu bencana itu akhirnya menjadi kenyataan. Sesungguhnya ketika mengetahui bahwa Tuhan bermaksud mendatangkan celaka atas seseorang atau satu bangsa demi keadilan-Nya di muka bumi, setiap hamba Tuhan sudah seharusnya berdiri di antara Tuhan dan sasaran penghukumannya, supaya kiranya Tuhan memberikan kasih karunia, belas kasihan bahkan perpanjangan waktu supaya bertobat.
Lagi firman TUHAN kepada Musa: “Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.
Oleh sebab itu biarkanlah Aku, supaya murka-Ku bangkit terhadap mereka dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar.”
Lalu Musa mencoba melunakkan hati TUHAN, Allahnya, dengan berkata: “Mengapakah, TUHAN, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu, yang telah Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang kuat?
Mengapakah orang Mesir akan berkata: Dia membawa mereka keluar dengan maksud menimpakan malapetaka kepada mereka dan membunuh mereka di gunung dan membinasakannya dari muka bumi? Berbaliklah dari murka-Mu yang bernyala-nyala itu dan menyesallah karena malapetaka yang hendak Kaudatangkan kepada umat-Mu.
Dan menyesallah TUHAN karena malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya. ~Keluaran 32:9-12, 14  
Sekiranya kepalaku penuh air, dan mataku jadi pancuran air mata, maka siang malam aku akan menangisi orang-orang puteri bangsaku yang terbunuh! ~Yeremia 9:1 
Satu hal lagi. Ketika ada suatu marabahaya mengancam, sesungguhnya Tuhan memberitahukannya kepada para sahabat-sahabat-Nya. Itu terjadi pada waktu Tuhan hendak menimpakan malapetaka atas Sodom dan Gomora karena dosa-dosa mereka telah sampai di hadapan Tuhan. Dengan sangat gamblang, Kejadian 18:17 mencatat:  Berpikirlah TUHAN: “Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini? “Pada masa-masa berikutnya, Tuhan menyampaikan isi hati-Nya kepada hamba-hamba yang dekat di hati-Nya, salah satunya adalah mereka yang dipanggil sebagai nabi-nabi-Nya. Demikian kata firman : “Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.” ~Amos 3:7.  Merekalah yang kemudian dipanggil untuk menyampaikan keputusan Tuhan : “Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan ALLAH telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat? “(Amos 3:8) Untuk tujuan apa? Supaya keputusan penghukuman-Nya bisa dibatalkan karena ada perubahan hati dan kehidupan umat-Nya.
“Tetapi sekarang juga,” demikianlah firman TUHAN, “berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh.”
Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya.
Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, dan ditinggalkan-Nya berkat, menjadi korban sajian dan korban curahan bagi TUHAN, Allahmu. ~Yoel 2:12-14 
“Bilamana Aku menutup langit, sehingga tidak ada hujan, dan bilamana Aku menyuruh belalang memakan habis hasil bumi, dan bilamana Aku melepaskan penyakit sampar di antara umat-Ku,
dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.” ~ 2 Tawarikh 7:13-14 
Juga, supaya kemudian sahabat-sahabat Allah itu menaikkan doa untuk melunakkan hati Tuhan
“Juga kepada imam-imam dan kepada seluruh rakyat itu aku berbicara, kataku: “Beginilah firman TUHAN: Janganlah dengarkan perkataan nabi-nabimu yang bernubuat kepadamu: Sesungguhnya, perkakas-perkakas rumah TUHAN tidak berapa lama lagi akan dibawa kembali dari Babel! Sebab mereka bernubuat palsu kepadamu.
Janganlah kamu mendengarkan mereka, takluklah kepada raja Babel, maka kamu akan hidup. Mengapa kota ini harus menjadi reruntuhan?
Jika memang mereka itu nabi dan jika ada firman TUHAN pada mereka, baiklah mereka mendesak kepada TUHAN semesta alam, supaya perkakas-perkakas yang masih tinggal dalam rumah TUHAN dan dalam istana raja Yehuda dan di Yerusalem itu jangan diangkut ke Babel.” ~Yer. 27:16-18
Jadi nubuatan mengenai diperlukannya 200 orang pemimpin yang bersedia membayar harga untuk pemulihan Indonesia bukan merupakan alasan untuk “melarikan diri” apabila nubuatan mengenai kepemimpinan di Indonesia tersebut tidak terjadi sesuai yang dinubuatkan. Ini justru menunjukkan bahwa nubuat ini sejalan dengan prinsip-prinsip pelayanan profetik sebagaimana yang dinyatakan dalam ayat-ayat kitab suci kita.
3.      Ini adalah keadaan akhir zaman yang tidak mungkin bisa diubah dan sudah dinubuatkan di Alkitab.
JAWAB :
Amat sangat disayangkan, hari-hari ini banyak orang Kristen dan pemimpin-pemimpin rohani yang berbicara mengenai akhir zaman namun ada beberapa hal esensial mengenai akhir zaman yang seringkali terlewatkan dari perhatian.
1) Akhir zaman memang digambarkan sebagai masa yang sukar, ditandai dengan kemunculan orang-orang yang semakin jahat. Namun itu bukan keseluruhan nubuatan tentang akhir zaman. Wahyu 22:11 memberitahu kita bahwa sekalipun banyak orang semakin menjadi-jadi dalam kejahatan dan kecemaran namun dinubuatkan pula bahwa akan ada orang-orang yang semakin suci dan benar. Ini sejalan dengan nubuatan Yesaya 60:1-3 yang menyatakan bahwa ketika kegelapan turun menutupi bangsa-bangsa, umat Tuhan harus bangkit dan menjadi terang, sebab terang kita sudah datang!
2) Catatan lain mengenai akhir zaman adalah nubuatan Daniel. Jelas dinyatakan bahwa orang-orang benar tidak berdiam diri pada hari-hari akhir di bumi ini. Mereka tidak berdiam diri, pasrah dengan keadaan, menyepi dan menyendiri di tempat-tempat tertentu menanti Tuhan datang di awan-awan. Daniel 11:32  menjelaskan bagi kita, “Dan orang-orang yang berlaku fasik … dibujuknya sampai murtad dengan kata-kata licin; tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak.”Tidak ada kepasrahan atau tanda-tanda ketidakberdayaan atau keadaan berdiam diri dan tidak melakukan apa-apa. Umat Tuhan akan tetap kuat dan bergerak, melangkah, bekerja, bertindak sesuai dengan rencana pimpinan Tuhan atas umat-Nya di akhir zaman.
3) Ketika kuasa kegelapan hendak mencengkeramkan kukunya dan menanamkan pengaruhnya lebih dalam atas kota dan bangsa kita, tidak ada perubahan akan panggilan dan fungsi kita seperti yang telah ditetapkan Tuhan sejak mulanya. kita tetap merupakan terang dan garam dunia. Kita dipanggil untuk mempengaruhi dunia dan akan tetap seperti demikian. Mereka yang berdiam diri dan tidak secara aktif menjadi agen-agen perubahan illahi pada waktunya lambat laun akan mengalami nasib yang sama seperti Lot yang pindah bermukim dekat Sodom dan Gomora. Pengaruh Lot semakin berkurang namun pengaruh dosa dan kejahatan semakin kuat dalam kehidupan Lot dan keluarganya. Lot mengalami kerugian dan kehancuran besar. Ketidaksiapannya menyebabkan dia kehilangan banyak perkara dan kesempatan yang baik daripada jika ia hidup dalam kehendak dan rencana Tuhan. Hal yang sama akan terjadi bagi mereka yang memilih bersikap diam dan tidak bergerak sesuai rencana panggilan Tuhan pada waktu-waktu kritis sekarang ini.
4.      Ini adalah keadaan akhir zaman yang tidak mungkin bisa diubah dan sudah dinubuatkan di Alkitab.
JAWAB : 
Kami percaya akan kuasa doa. Kami juga percaya ada banyak pemimpin-pemimpin rohani yang juga berdoa untuk Indonesia. Namun apakah benar nubuatan mengenai kebutuhan dan pencarian akan 200 pemimpin tampaknya mengecilkan usaha para pemimpin rohani yang ada di Indonesia selama ini.
Sebelum memberikan penilaian ada baiknya mempelajari fakta-fakta berikut ini :
1) Kitab Hakim-hakim menggambarkan keberadaan dan bangkitnya pemimpin-pemimpin bagi umat Israel, umat pilihan Allah namun faktanya Israel terus merosot rohaninya hingga tiba pada masa menyedihkan yang digambarkan dalam 1 Samuel 3:1 “Pada masa itu firman Tuhan jarang; penglihatan-penglihatanpun tidak sering “Keberadaan pemimpin rohani pada masa itu justru memperburuk kondisi rohani satu bangsa karena kurangnyapengajarandan petunjuk dari Tuhan. Selanjutnya, baik pemimpin rohani, umat yang adalah bangsa pilihan Tuhan beserta seluruh ibadah mereka tidak sama sekali membawa mereka pada perubahan dan kemajuan. Sebaliknya kisah tragis zaman Hakim-hakim ditutup dengan kelahiran anak seorang pemuka rohani pada waktu itu yang dinamakan sesuai kondisi rohani pada waktu itu : Ikabod, “telah lenyap kemuliaan Allah di sini”
2) Pemuka dan tokoh-tokoh rohani atas umat Allah juga tidak sedikit pada zaman Yesus, namun justru merekalah yang menjadi penghalang dan penghambat terbesar pelayanan Yesus. Kepada mereka, Yesus memberikan julukan-julukanpaling keras dan sangat tidak disangka-sangka mengejutkan: orang-orang munafik, orang buta yang memimpin orang buta, kuburan yang dilabur putih dsb (lihat Matius 23). Kebalikan dari yang seharusnya, orang-orang yang disebut sebagai orang-orang Farisi dan ahli-ahli taurat, mereka tidak melahirkan lebih banyak orang-orang rohani namun Yesus menyingkapkan kedok mereka sebagai pencetak orang-orang neraka (Mat. 23:15). Lagi-lagi, keberadaan pemimpin rohani yang rajin beribadah tidak membawa dampak kerohanian bagi umat Tuhan pada zamannya.
3) Lembaga kerohanian kristiani yang terstruktur rapi dan memiliki pengaruh luas di seluruh dunia pada masanya justru membawa seluruh umat pengikut Kristus pada masa-masa dalam sejarah gereja yang disebut sebagai Masa Kegelapan Gereja, yang kemudian baru mulai berubah dengan reformasi yang dikerjakan Tuhan melalui Martin Luther. Kenyataan bahwa ibadah dan perayaan-perayaan terkait dengan itu menunjukkan bahwa bisa saja ada aktifitas-aktifitas yang dikonotasikan sebagai suatu praktek-praktek kehidupan rohani namun pada kenyataannya semuanya itu tidak memiliki luasa dan dampak rohani atas masyarakat selain membawa umat masuk ke dalam bentuk-bentuk ibadah yang semu, yang tampaknya seperti ada kehidupan dan pertumbuhan namun bukan seperti yang diinginkan oleh Tuhan.
Hari ini, di tengah banyaknya kegiatan ibadah, program-program KKR dan konferensi, pembangunan gereja-gereja besar beserta segala kelengkapan fasilitasnya, dan pelayanan-pelayanan di bidang kesembuhan dan mujizat, kita bisa menguji seberapa banyak dari antara kita sebagai jemaat Tuhan tumbuh dan menjadi dewasa secara rohani, mengetahui rencana dan tujuan hidup kita di dalam Tuhan, dst. Jika pertumbuhan rohani dan pengenalan kita akan Tuhan tidak banyak berubah tahun demi tahun padahal kita telah setia menjadi domba-domba yang digembalakan di gereja kita, maka sesungguhnya tidaklah salah bila kita dapat menyimpulkan bahwa dampak rohani para pemimpin rohani kita belum terasa.
Dari kondisi Indonesia hari ini, kita selayaknya mengintrospeksi diri sebagai gereja Tuhan. Masihkah kita menjalankan fungsi kita sebagai terang dan garam dunia. Jika jawabannya adalah tidak maka sudah selayaknya kita mencari para pemimpin rohani yang SUNGGUH-SUNGGUH dari hati hingga seluruh hidupnya bersedia membayar berapapun harganya untuk melihat pemulihan Indonesia.
5.      Dapatkah ini disebut sebagai “ramalan politik” atau kampanye terselubung?
JAWAB : 
Kami menganggap ini hanya merupakan sikap kecurigaan yang tidak berdasar, terlebih lagi apabila sang penanya tidak mencari lebih lanjut mengenai versi yang lebih lengkap dan panjang dari nubuatan tentang krisis kepemimpinan yang membuahkan pemulihan atas Indonesia ini. Sebelum memiliki data-data dan bukti-bukti yang lengkap mengenai kami terlibat suatu kampanye terselubung, ada baiknya tidak berasumsi apapun terlebih dahulu.
Mengenai ramalan politik, kami menegaskan bahwa kami sama sekali bukan organisasi atau lembaga politik apapun.  Kami adalah lembaga rohani yang mempunyai visi kebangunan rohani. Kami hanya menyampaikan pesan-pesan Tuhan dan bukan ramalan politik.  Menilik latar belakang semacam itu, lebih lagi kami terbuka untuk semua orang datang bertemu dengan kami di sekretariat pelayanan kami yang sangat sederhana, maka mohon dicari tahu untuk tujuan apakah kami menyebarluaskan suatu ‘ramalan politik’ apalagi yang menyinggung pribadi-pribadi yang hendak menjadi pemimpin atas bangsa ini.  Apabila ada rencana kami mencari sensasi, mengapa harus dengan cara seperti ini yang mengandung risiko yang besar? Saya merasa sebelum mengetahui lebih jauh mengenai sepak terjang kami selama ini, tidak seharusnya rekan-rekan seiman memiliki anggapan-anggapan tertentu.
6.      Kita lihat saja apa yang akan terjadi, tidak usah bingung atau berlebihan kembali ke firman saja.
JAWAB :
Memang salah satu respons dalam menilai suatu nubuatan adalah menunggu apakah nubuatan tersebut terjadi (menjadi kenyataan) atau tidak.  Hanya saja ini akan tepat diberlakukan untuk nubuatan yang berisi janji akan kondisi-kondisi yang makmur, keadaan serba damai sejahtera, kelimpahan dsb.
Seperti yang telah dibahas dalam pertanyaan no.1, apabila nubuatan tersebut memiliki maksud supaya kita “melunakkan” hati Tuhan dimana kita sudah seharusnya meningkatkan doa syafaat, permohonan serta langkah-langkah pertobatan demi terjadinya pemulihan bukannya penghukuman, maka respons “wait and see” tentu saja sama sekali tidak tepat. Mengapa? Karena itu berarti kita telah melewatkan momentum untuk kita dapat melakukan perubahan dan membuat perbedaan. Itu juga berarti kita menyia-nyiakan waktu kasih karunia Tuhan untuk berdoa, merendahkan diri, mencari wajah Tuhan dan berbalik dari jalan-jalan yang jahat.  Juga, itu berarti pada saat akhirnya nubuatan tersebut betul-betul terjadi maka sudah terlambat untuk mengadakan perubahan dan celakanya kita semua (termasuk yang sedang bersikap “wait and see”) yang akhirnya menanggung akibat dari penggenapan nubuatan tersebut.  Nasib naas yang sama tampaknya telah dialami seluruh penduduk bumi yang memilih berdiam diri dan tidak mempercayai pemberitaan Nuh mengenai penghukuman atas dunia melalui air bah. Tidak terkecuali, orang-orang Sodom dan Gomora yang juga mendengar pemberitaan Lot untuk bertobat namun memilih tidak percaya dan tiba-tiba kedahsyatan dan kebinasaan itu menimpa mereka.  Semuanya sudah terlambat. 
“dan jikalau Allah tidak menyayangkan dunia purba, tetapi hanya menyelamatkan Nuh, pemberita kebenaran itu, dengan tujuh orang lain, ketika Ia mendatangkan air bah atas dunia orang-orang yang fasik;
dan jikalau Allah membinasakan kota Sodom dan Gomora dengan api, dan dengan demikian memusnahkannya dan menjadikannya suatu peringatan untuk mereka yang hidup fasik di masa-masa kemudian,
tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang yang benar, yang terus-menerus menderita oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja, ~ 2 Pet. 2:5-7